Saturday 27 October 2018

IMPLIKASI SHALAWAT NABI SEBAGAI PEMENUHAN KEBUTUHAN ROHANI MANUSIA

PEMBAHASAN

A.    TINJAUAN TEORITIS
1.      Rohani
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Rohani memiliki arti roh.  Rohani merupakan jiwa yang tinggal dalam tubuh manusia yang membuat manusia dapat menentukan mana yang baik dan buruk.
2.      Ibadah
Ibadat adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini meimiliki arti:
a.       Perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
b.      Segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
c.       Upacara yang berhubungan dengan agama.
3.      Shalawat
Shalawat adalah bentuk jamak dari kata salat yang berarti doa atau seruan kepada Allah. Membaca shalawat untuk Nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah kepada Allah swt. untuk Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan, semoga beliau (Nabi) sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya tetap baik dan sehat).
4.      Isra Mi’raj
Isra Mikraj (Al-Isra’ wal-Mi‘raj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.



B.     PEMBAHASAN
1.      Mencintai Nabi muhammad saw
baginda Rasulullah saw. adalah manusia teramat mulia di jagat raya ini, Allah swt. telah menjanjikan surga padanya sebagai tempat perlindungan kelak. Tutur katanya,  kepribadian dan perilakunya adalah Al-Quran. Namun beliau juga sama seperti halnya manusia biasa, beliau pernah tertawa, marah, resah hingga menangis. Rasulullah pun sering dihantui rasa takut jika mengingat umatnya yang akan menemui neraka terlebih dahulu sebelum memasuki kehidupan abadi di surga.
Cinta adalah perasaan yang ingin membagi hal spesial atau sebuah perasaan kasih sayang terhadap objek lain yang sangat mengacu kepada pengorbanan diri. Masa kecil Rasulullah saw. telah dihadapkan oleh berbagai penderitaan. Banyak orang kafir Quraisy membencinya namun tak sedikit orang yang begitu mencintainya. Rasa cinta Rasulullah saw. yang teramat besar kepada Allah SWT Sang Pencipta Alam Semesta, membuatnya begitu mencintai pula seluruh umatnya.
Cinta Rasulullah tak memiliki alasan, cinta itu tulus karena Allah dan beliau berani mengorbankan dirinya demi menyelamatkan umat. Dia setiap doanya beliau selalu memohon ampunan untuk umatnya dan meminta agar seluruh umatnya dapat tinggal bersamanya di surga. Tetesan air mata menjadi bukti bahwa beliau teramat mencintai umatnya.
Siti Aisyah ra. berkata: "Barangsiapa cinta kepada Allah Ta'ala, maka dia banyak menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para Nabi dan para wali. Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya. Dan barang siapa cinta kepada Nabi saw., maka hendaklah ia banyak membaca selawat untuk Nabi saw., dan buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama beliau di surga."

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-anbiya [21]: 107)
Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS Saba [34] :28)
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapa dari seorang laki-laki di antara kamu, melainkan dia adalah rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan Allah Maha mengetahui segal seuatu. (QS Al-Ahzab [33]:40)
Pernyataan ketiga firman Allah Swt. dalam Al-Quran paling telak membedakannya dengan kitab Zabur, Taurat dan Injil ataupun kitab lainnya yang diturunkan hanya untuk suatu kaum atau kelompok manusia saja.
Begitu pula utusan-Nya, Nabi Muhammad Saw. Beliau diutus bukan hanya untuk satu kaum saja ataupun suatu umat manusia saja. Namun, beliau menjadi rahmat bagi semesta alam, yakni seluruh isi alam jagat raya: bintang, gugusan bintang, matahari, bulan, planet, sekaligus seluruh makhluk hidup penghuninya.
Selain dalam pernyataan Nabi Muhammad Saw. sendiri, hal itu juga ada dalam hadis bukhari vol.1., kitab shalat bab 56 hadis no 429 dan firman Allah Swt. sebagai berikut.
Semua rasul yang di utus sebelumku hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tetapi aku di utus untuk semua umat manusia
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya [21]:107)
Nabi Muhammad Saw. di disebut dalam kitab-kitab sebelumnya, membuktikan bahwa memang kehadirannya di tunggu tidak hanya oleh umat manusia di planet bumi ini, tetapi oleh seluruh semesta alam.
Mari kita simak cerita sebelum Nabi Muhammad saw. melakukan perjalanan isra mi’raj, yaitu perjalanan cahaya dari Masjidil-Haram ke Masjidil aqsha berlanjut ke didrathul-Mutaha. Dikisahkan bagaimana kagetnya para malaikat ketika diminta untuk menjemputnya dan bagaimana makhluk-makhluk lain merindukannya.
Allah memerintahkan kepada Jibril untuk turun ke bumi bersama 70 ribu malaikat kepada Nabi Muhammad dan siap sedia di depan pintu:
Temani ia ke hadirat-Ku. dan kau, mikail, ambil pengetahuan tersembunyi dan turun bersama 70 ribu malaikat dan siap sedia di depan pintu kamar tidurnya. Kau, Israfil, dan kau, Izrail, lakukan seperti yang ku perintahkan kepada Jibril dan Mikail.
Lalu, Dia berfirman kepada Jibril, “Perterang cahaya bulan dan cahaya matahari. Perterang cahaya bintang gemintang dengan cahaya bulan.
Jibril bertanya, “ Ya, Allah sudahkah hari kebangkitan datang?
Allah, menjawab, “Tidak, tetapi malam ini kita akan memanggil kehadirat-Ku nabi itu. Rasul terakhir yang datang setelah Isa dan mnyingkap kepadanya sebuah rahasia mengenai Aku.
Jibril bertanya lagi, “Ya, Allah apa rahasian itu?
Allah menjawab, “Hai Jibril rahasia raja tidak bisa di ungkap kepada hamba. Pergi dengan  perintah-Ku dan jangan bertanya lagi.”
Jibril mulai turun dan membawa pesan surgawi. Seluruh malaikat menemaninya seperti diperintahkan oleh Allah sehingga mereka mencapai pintu Sang Nabi.
Ketika tiba, mereka berkata “Bangunlah, Tuhanku, dan siapkanlah dirimu! naiki punggung burak, makhluk surgawi yang akan membawa dalam perjalanan menuju Tuhan yang Mahakuasa melewati negeri malaikat.
Ketika Allah memerintahkan Jibril untuk membawa serta burak kepada Nabi untuk di kendarai, ia pergi ke surga burak dan ia menemukan 40 juta burak. Setiap burak memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah. Dibawahnya tertulis, percaya kepada-Ku, kepada malaikat-Ku, kepada kitab suci-Ku, dan kepada rasul-Ku.
Jibril melihat di antara mereka ada seekor burak yang memisahkan diri dan mendekam sendirian seraya menangis Jibril datang kepadanya dan bertanya mengapa ia berbuat begitu.
Burak menjawab, “Aku mendengar nama Muhammad 40 ribu tahun yang lalu dan rinduku kepadanya menghalangiku dari makan dan minum.”
Lalu, Jibril memilih burak itu dan mengambilnya. Kecepatan burak bergantung kepada rupanya. kakinya menjangkau sejauh matanya mampu melihat.
Jibril berkata, “Ya, Rasul, malam ini adalah milikmu, giliranmu sudah tiba untuk menyinari langit dunia. Kau adalah matahari pengetahuan kuno dan masa kini. Kau cahaya bulan bagi keindahan dunia. kebahagiaan dunia dan perhiasan negeri manusia dan malaikat. Kau piala cinta dari sungai susu dan masu. Sungai yang melimpah-limpang di surga yang meluah menanti-nantikan melihatmu. Wahai keriangan semua makhluk, wahai kebanggaan surga, meja-meja telah siap sedia dan tempat0tempat di surga sudah menunggu kedatanganmu.”
Hai Jibril,” seru Nabi “Apakah kau datang dengan sebuah pesan dari Tuhanmu yang akanmenyampaikan kepadaku sebuah rahasia.”
Apa yang akan dilakukan Allah Yang Maha Pengasih kepadaku.?”
Ia ingin menaburimu dengan kasih sayang-Nya, juga seluruh manusia yang menerimamu.
Beri aku kesempatan untuk mempersiapkan diri?”
Aku bawakan kau air dari surga da selembar serban wahyu yang tertulis, Muhammad pesuruh Allah, Muhamad Rasul Allah, Muhammad kekasih Allah, Muhammad kawan Allah.
Ya, Jibril, ceritakan lagi tentang serban itu?”
“Allah telah menciptakan sehelai serban dari cahaya-Nya. Dia mempercayakan-nya kepada ridwan, malaikat penjaga surga. Malam ini ketika perintah datang untuk kunjunganmu, Ridwan mengambil serban itu dari surga dan 4.000 malaikat berkata bersamaan:
‘Ya Tuhan kami, kau telah memerintahkan sejak waktu yang sudah lama sekali untuk memuji pemilik serban ini. Berilah kami kehormatan malam ini dengan melihat rupanya dan izinkan kami untuk berjalan di depannya.’
“Allah mengabulkan apa yang mereka minta. Lalu, Allah memerintahkan Aku, Jibril, untuk memberikan kepada Mikail, sebuah guci yang berharga yang berisi air suci Salsabil. Mikail memberikannya kepada Izrail. Izrail memberikannya kepada Israfil, lalu Israfil memberikan kepada Ridwan, dan Ridwan mengirimkan air itu di lain waktu ke sungai tertinggi (Jannat Al-firdaus), tempat seluruh malaikat-perawan cantik membasuh wajahnya dengan air itu dan bersinar lebih terang lagi. Lalu mereka mengirim kembali air itu kepadaku dan aku memberikannya kepadamu.”
Nabi mandi dengan air surga itu. sesegera air itu menyentuh tubuh mulianya dia terliputi oleh pakaian dari sinar kemalaikatan yang lembut. Jibril memberiknnya burak untuk dikendarai.
Akan tetapi sang burak berhenti dan bertanya kepada Jibril “Inikah Nabi Muhammad yang di undang ke Tuhan kita?”
Jibril menjawab “Ya.”
Burak bertanya, “Diakah pemilik kolam berkah di surga?”
Jibril menjawab “Ya.”
Burak bertanya, “Diakah pemimpin syafaat di hari kiamat?”
Jibril menjawab “Ya.”
Saat itu, burak kemudian mencair seperti salju mencair di bawah cahaya matahari.
Ia bersujud dan berkata kepada Nabi, “Hai kebanggaan seluruh makhluk, kendarai aku, tetapi aku punya satu permintaan buatmu., janganlupakan aku pada hari pemberian syafaat nanti.
Ketika mulai menaikinya, sang Nabi menangis, Jibril bertanya, “Ya, Rasul, mengapa engkau menangis?”
Nabi menjawab, “Aku teringat manusia. Apakah mereka akan mengendarai ini di Hari pembalasan seperti sekarang aku mengendarai burak dan pergi ke tempat yang amat menyenangkan di surga.”
Jibril berkata, “Ya, Sesungguhnya, kita akan di bangkitkan sebagai orang bertakwa dalam utusan para pengendara.”
“(Ingatlah) hari (ketika) kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat.” (QS Maryam [19]:85)
Nabi merasa bahagia waktu itu. Dia mengendarai burak. Jibril memegang tali kekang sementara Mikail memegang pelana. Israfil memegang kain pelana, burak bergerak di angkasa hingga dalam sekejap mata mereka sampai ke sebuah tempat yang di tunjukan untuk mereka sebagai pemberhentian pertama di tengah gurun.
Jibril berkata, “Muhmmad, turun dan berdoalah kepada Allah di tempat ini.
Nabi menjawab, “Tempat apa ini.?”
Jibril menjawab, “Ini tempat dimana kau akan hijrah dan ini menjadi kota keduamu.” Itulah kota Yatsrib yang tidak jauh dari Mekah. Namanya kemudian berubah menjadi Madinah.
Selanjutnya, ketika Nabi berjalan di tempat Isa mengajar, dia memasuki kuil Sulaiman di Jerusalem. Dia menemukan kuil itu penuh dengan malaikat yang menantikannya. Setiap malaikat dikuil itu mewakili sekelompok malaikat di surga. Lalu dia melihat seluruh orang berdiri di lorong. dia bertanya kepada Jibril siapa mereka.
Jibril menjawab, “Mereka adalah saudaramu. Di antara para nabi dan malaikat, ini ada para pemimpin seluruh malaikat di surga.” Lalu, Jibril Adzan dan setelah itu ia berkata, “Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan Allah memimpin shalat.
Nabi maju ke depan dan memimpin shalat yang telah ditentukan. Seluruh Rasul dan Malaikat mengikutinya.
Lalu, Adam berkata, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan aku dengan tangan-Nya dan memerintahkan seluruh malaikat untuk sujud di depanku dan memilih seluruh nabi di antara keturunanku.
Lalu, Nuh berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengabulkan doaku dan menyelamatkanku dan rakyatku dari tenggelam dengan pertolongan malaikat dan memuliakan aku.
Lalu, Ibrahim berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengambil aku sebagai kekasih (khalil)-Nya, memberikan aku kerajaan yang luas, memberikan anak keturunan yang menjadi nabi-nabi dan menyelamatkan aku dari api Namrud dan membuatnya dingin serta aman buatku.”
Lalu, Musa berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membicaraka denganku tanpa perantara, yang memilihku dengan wahyu-Nya, yang menentuka kemenanganku dari Fir’aun dengan pertolongan malaikat-Nya dan memberi aku Taurat, dan Jibril mengajarkan aku bagaimana menulis dan memujaku dengan cinta-Nya.
Daud berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membukakan kitab Zabur untuku, mengajarkan aku bagaimana melunakan besi dengan tangan kosong dan segala unsur lain dan memilihku sebagai utusan-Nya,
Sulaiman berkata, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan angi, jin, umat manusia, sebagai umatku, yang mengajarkan aku bahasa burung, yang memberi aku kerajaan yang tidak pernah diberikan-Nya kepada orang lain sesudahku dan menolongku dengan seluruh malaikat-nya.
Isa berkata, “Segala puji bagi Allah yang mengutus aku sebagai sebuah firman dari-Nya kepada dunia, mengajarkan aku Taurat dan Injil, dan membuat aku menyembuhkan orang tuli, bisu, lerpa, dan mengijinkan aku untuk menghidupkan kembali orang yang mati dengan izin-Nya dan menolongku melalui jibril dan seluruh malaikat-Nya.
Muhammad berkata, “Kalian semua memuji Tuhan kalian, aku memuji-Nya yang juga mengutusku sebagai kasih sayang bagi manusia dan menganugerahkan Al-Quran yang melegakan dada, menghapu dosaku, meninggalkan aku dan menjadikan umatku dan seluruh nmanusia sebagai yang terbaik dan menyebutku ‘penyayang dan pengasih.
Jibril berkata, “Itulah mengapa Ya, Muhammad, kau adalah rasul terakhir dan kasih sayang bagi seluruh manusia.
Lalu, Nabi melanjutkan perjalanannya. mengendarai burak bersama seluruh malaikat yang datang menyambut dan menyertainya. Kapan pun dia melintasi jagat yang berbeda dia menemukan para malaikat jagat tersebut berkumpul menyabut dan menghiasinya dengan berbagaia pemberian dan perhiasan. Mereka menghiasinya dengan jubah kesempurnaan dan membuatnya sebagai pemilik berbagai keindahan. Kemudian, Nabi mendengar suara yang sanngat keras datang dari malaikat utama Israfil dari selubung kekuatan ketuhanan dnkesempurnaan, kemalaikatan, “Wahai seluruh firdaus dan surga, wahai para malaikat, wahai gunung-gemunung, pepohonan, laut dan sungai. Hai, bula, matahari, bintang-gemintang, planet, dan galaksi. Terjunlah kedalam keindahan dan kesempurnaan Nabi”
Hai, malaikat dan bidadari surga, berjalanlah dengan bangga. Wahai makhluk, bergembiralah malam ini sebab telah datang kehadirat kita junjungan manusia dan penutup nabi-nabi (khatam Al-anbiya).”
Begitulah bagian cerita tentang Nabi Muhammad yang akan melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Begitu gagap gempitanya para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya menyambut rencana perjalanan dan kedatangan beliau.
Subhanallah .... Allahu Akbar ...Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...
Berikut firman Allah Swt. yang mengabadikan perjalanan tersebut.
Maha suci Allah telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam hari dari Al-Masjidil-Haram ke Al-Masjidi Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagai dari tanda-tanda (kebesaran)Kami. Sesungguhnya dia adalah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.” (QS Al-Isra [17]:1)
Ayat tersebut telah membuktikan sekali lagi bahwa hanya Nabi Muhammad Saw. satu-satunya manusia yang ketika masih hidup pernah melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya (berikut jasad fisiknya) mengarungi alam jagat raya. melintasi bintang dan gugusan bintang, menembus ruang dan waktu. Selanjutnya, beliau dapat kembali ke dunia dalam kurun waktu yang sama dengan generasinya ketika berangkat. Ini hanya terpaut ± 4 jam. Hal ini melawan teori relativitas waktu Albert einstein. Itu semua memperlihatkan sebagai tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.
      Maka dari itu tak  ada alasan untuk tidak mencintai Baginda Rasulullah. Beliaulah yang mengenalkan dan mengajari kepada kita apa definisi sesungguhnya dari cinta sejati. Cinta tak ubahnya harus diberikan kepada Sang Pencipta kita Allah swt. dan kekasihnya Nabi Muhammad saw.

2.      membaca shalawat berarti Mengucap Salam Kepada Rasulullah
Shalawat menjadi sarana bagi seluruh Hamba Allah untuk berkomunikasi denganNya dan Rasulullah disamping ibadah yang lain. Sebagai umatnya, patutlah kita memberikan penghormatan setiap saat kepada Baginda Nabi dengan penuh keikhlasan. Ingatlah begitu besar kasih sayangnya kepada kita, di akhir usianya pun beliau masih memikirkan bagaimana nasib umatnya jika beliau wafat. Hati beliau laksana berlian dari surga.
      Allah SWT memberi akan salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada Nabi saw. sebagaimana beliau bersabda : “Aku berjumpa Jibril, maka dia berkata : ‘Sesungguhnya aku memberi kabar gembira kepadamu bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala telah berfirman: ‘Barangsiapa memberi salam kepadamu, maka Aku memberi salam kepadanya dan barang siapa membaca shalawat untukmu, maka Aku membaca slhawat untuknya’.
      Mengucap salam kepada Nabi saw., lebih utama dari pada memerdekakan budak. Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata : “Membaca shalawat untuk Nabi itu bisa menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin memadamkan api, dan salam kepada Nabi itu lebih utama dari pada memerdekakan budak”. Nabi saw., bersabda : “Barangsiapa membaca selawat untuk ku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa walaupun sebesar atom dan biji sawi.”
Yang membaca salam untuk Nabi 100 kali setiap hari, akan dikabulkan oleh Allah 100 hajat. 30 diberikan di dunia dan 70 diberikan di akherat. Nabi saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai tujuh puluh malaikat yang selalu berjalan di muka bumi serta menyampaikan kepadaku salam dari umatku. Maka, apabila ada seseorang dari umatku membaca selawat untukku seratus kali dalam sehari, maka Allah Ta’ala akan akan mengabulkan seratus macam hajatnya, tujuh puluh diberikan diakherat dan tiga puluh di dunia.”

3.      Makna Shalawat Allah, Malaikat, dan Manusia Kepada Rasulullah
Dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 56 menjelaskan bagaimana keagungan dan kemuliaan Nabi Muhammad saw. di antara seluruh makhluk yang ada di ‘Arsy, langit, bumi dan alam semesta. Begitu agungnya sehingga Allah yang menciptakannya beserta para malaikat memujinya dan selalu bershalawat untuknya. Oleh karena itu, bila Allah saja membaca shalawat maka manusia, terutama orang-orang yang beriman harus ikut memuji dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Dalam Al-Qur’an Allah Swt. Berfirman tentang shalawat “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab, ayat : 56).
Dalam penafsiran ayat di atas para imam menjelaskan diantaranya hadist dari Imam Kadhim tentang makna shalawat Allah, Malaikat dan orang Mukmin. Yaitu beliau berkata: “Shalawat dari Tuhan adalah rahmat, shalawat dari malaikat adalah kesucian, pujian atas Nabi Saw. dan shalawat dari manusia adalah doa”. Kemudian hadist dari Imam Shadiq berkata : ”Pujilah Nabi Saw dan sampaikan salam artinya adalah ikutilah perkataan Nabi Saw.” Dalam hadist tersebut dijelaskan apa arti shalawat yang dilakukan Allah swt. dan MalaikatNya serta dari orang-orang mukmin.

4.      Hakikat dan Keutamaan Bershalawat Atas Nabi Muhammad Saw
Allah swt. mengajak hamba-hamba-Nya untuk bershalawat atas Nabi Muhammad saw. tentu bukan tanpa manfaat dan hikmah. Khususnya bagi mereka yang membacanya. Beberapa  keutamaan bershalawat diantaranya: (1) Mendapat syafa‘at al-‘uzma Nabi Muhammad saw. di hari kiamat nanti pada saat kebangkitan di saat seluruh umat manusia berusaha mencari pertolongan demi keselamatan diri mereka. (2) Membaca shalawat selain bernilai ibadah, juga termasuk salah satu cara menghormati dan memuliakan nabi. Namun, membaca shalawat saja tidaklah cukup dan bahkan tidak akan mendapatkan syafaat jika beliau tidak dijadikan teladan dalam kehidupan, mematuhi segala perintah dan ajarannya, serta meninggalkan segala larangan dan perkara yang dibencinya. Apabila hal itu tidak dilaksanakan, maka bukan syafaat dan surga yang di dapat, akan tetapi neraka dan murka Allah sebab ini termasuk perbuatan yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan “Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya,. Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat serta menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata”. (QS. al-Ahzab: 57 – 58). (3) Malaikat akan selalu bersamanya. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya para malaikat melewati majelis dzikir shalawat lalu para malaikat berhenti di atas kepala mereka, dan para malaikat  menangis karena tangisan mereka dan mengaminkan doa-doa mereka sampai Nabi Saw mengatakan;Allah Swt berfirman bagi mereka: Aku menyaksikan kalian sesungguhnya Aku mengampuni mereka.
Begitu menakutkan ancaman Allah kepada hambaNya yang tidak bershalawat. Kita akan mempertanggung jawabkan segala amalan yang dilakukan dengan menggunakan seluruh anggota tubuh kita termasuk digunakan untuk apa mulut ini selama hidup di dunia. Seringkah kita menggunakannya untuk berdzikir dan bershalawat? Ataukah sebaliknya, digunakan untuk bermaksiat? Berikut adalah beberapa manfaat shalawat antara lain:
a.      Shalawat akan menghilangkan nifak
Imam Ja’far Shadiq as menukil dari Rasulullah saw. : “Ucapkanlah shalawat kepadaku dengan suara keras karena sesungguhnya hal itu akan menghilangkan nifaq.”
b.      Syarat dikabulkannya doa
Dari Imam Ali as: “Semua do’a itu terhalang sampai diucapkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.”
Dari Imam Shadiq as berkata: “Barangsiapa yang memiliki permohonan kepada Allah Swt kemudian memulai dengan mengucapkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, kemudian memohon kepada Allah Swt dan menutup dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, sesungguhnya Allah Swt lebih mulia untuk menerima dua do’a diawal dan akhir tanpa mengabulkan do’a yang di tengah, dan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya itu menghilangkan penghalang tidak dikabulkannya do’a.”


c.       Menghilangkan kerugian di hari kiamat
Dari Imam Shadiq as, berkata: “Tiada di setiap majelis yang di dalamnya tidak mengingat Allah Swt dan tidak mengingat nama kami kecuali majelis itu menjadi sia-sia pada hari kiamat kelak.”
d.      Amalan yang paling baik di alam barzah dan di hari kiamat
Dari Abu Alqamah mengatakan: “Pernah Rasulullah Saw setelah shalat subuh menghadap pada kami, lalu bersabda: “wahai para sahabatku, malam ini aku bermimpi melihat pamanku hamzah bin abdul Muttalib dan saudaraku Ja’far bin abu Thalib. Aku mendekati mereka dan bertanya: “Demi ayah dan ibuku, amalan apa yang paling baik yang kalian temui?” Mereka berdua berkata: “Demi ayah dan ibu kami, kami mendapati bahwa amalan yang paling baik adalah beshalawat padamu, menginfakkan harta dan mencintai Ali bin Abi Thalib”.
e.       Shalawat adalah dzikir pada Allah swt.
Imam Ridha as ditanya mengenai tafsir firman Allah Swt “Wa dzakarasma Rabbihi fashalla” dan dia menyebut nama Tuhannya dan berdo’a, Imam as berkata: “Ketika disebut nama Tuhan hendaklah bershalawat.”
f.        Menjadi tamu Nabi saw. di surga
Rasulullah Saw bersabda: “Orang yang pertama kali memakai pakaian kebesaran pada hari kiamat adalah kakekku Ibrahim as dan duduk di sebelah kanan Arasy, setelah itu aku dipakaikan pakaian kebesaran, kemudian Amirul Mukminin Ali bin abi Thalib as berdiri di hadapanku lalu seluruh umat berdiri di belakangku dengan perbedaan derajat mereka, barangsiapa membaca shalawat sepuluh kali setelah selesai mengerjakan shalat lima waktu dan mengirimkan shalawat kepadaku dan keluargaku maka dia berada di dekatku, dia melihatku dan aku melihatnya. Dan wajahnya bersinar seperti malam ke empat belas.”
g.      Shalawat dan penderitaan syaithan
Pada suatu hari Rasulullah Saw melewati sebuah jalan. Dia melihat syetan dalam keadaan sangat lemah dan kurus. Beliau bertanya padanya : “Mengapa engkau seperti demikian?” Syetan berkata :”Ya Rasulullah, aku menderita karena umatmu dan sangat menyusahkanku.” Rasulullah Saw bertanya: “Apa yang telah dilakukan umatku kepadamu?” dia berkata: “Ya Rasulullah, umatmu terdiri dari enam golongan, dan aku tidak memiliki kekuatan untuk melihat mereka. Yang pertama adalah ketika mereka bertemu mereka saling mengucapkan salam, kedua mereka saling berjabat tangan, ketiga ketika mereka hendak mengerjakan suatu pekerjaan mereka mengucapkan Insya Allah, keempat adalah mereka selalu memohon ampun atas dosa mereka, kelima adalah ketika mendengar nama engkau disebut mereka mengucapkan shalawat dan keenam adalah setiap memulai mengerjakan sesuatu mereka mengucapkan “Bismillahir Rahmânir Rahîm".

5.      Tata Cara Bershalawat
Shalawat dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, bahkan bagi seorang wanita yang sedang berhalangan pun dapat melakukan shalawat. Meskipun demikian sebaiknya dalam bershalawat mengikuti tata cara dan adabnya, diantaranya: (a) Membaca harus disertai dengan rasa cinta dan ikhlas mengharapkan rahmat dan ridha-Nya. Selain itu, harus disertai dengan rasa bahwa ini sebagai buktipenghormatan kita kepada baginda Rasulullah saw. (b) Disunnahkan membaca pada waktu-waktu yang mulia, misalnya memperbanyak shalawat pada malam dan hari Jumat. (c) Bershalawatlah di tempat yang suci, baik itu masjid atau rumah, yang terpenting tempat tersebut bersih dan terhindar dari najis. (d) Sangat diutamakan ketika membaca shalawat telah memiliki whudu dan berkonsentrasilah saat bershalawat, baik pula menggunakan tasbih. (e) Bershalawatlah secara terus menerus dan berkesinambungan, karena Maha Suci Allah dan Para MalaikatNya pula bershalawat untuk Rasulullah saw.



6.      KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERANAN SHALAWAT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Begitu hebat dan pentingnya shalawat untuk menjernihkan hati bagi  pembinaan keselamatan dan kesejahteraan serta kebahagiaan hidup lahir batin, jasmani dan rohani di dunia dan di akhirat, telah kita peroleh kesimpulan yang jelas bahwa membaca Shalawat bagi Nabi Muhammad saw. merupakan upaya positif bagi kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa. Shalawat berfungsi pula sebagai suplemen dan makanan bagi rohani manusia. Untuk pandangan tentang fungsi, kedudukan dan peranan shalawat bagi kehidupan dikelompokan sebagai berikut.
a.       Kedudukan dan Fungsi Shalawat
Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. adalah satu-satunya amalan yang dilakukan oleh Allah sendiri dan para Malaikah-Nya, disamping memerintahkan kepada para hambaNya yang mukmin untuk melakukannya.
Shalawat Allah kepada Rasulullah berupa penambahan rahmat dan kemuliaan disisiNya. Sedangkan shalawat kepada selain Nabi saw. berupa rahmat dan ampunan. Adapun shalawatnya Malaikat  kepada  Nabi saw. berupa  doa  permohonan rahmat dan ta'dhim (kemuliaan). Sedangkan shalawatnya Malaikat kepada selain Nabi saw. adalah doa permohonan rahmat dan maghfirah (ampunan) bagi yang bersangkutan.
Shalawat dari umat berupa penghormatan, ikroman,  ta'dhiiman wa mahabbatan dan permohonan rahmat kebesaran/kemuliaan bagi Nabi Muhammad saw.
1)      Perintah Allah tersebut direalisir oleh Nabi Muhammad saw. dengan berbagai sabda Hadits yang juga tegas memerintahkan umatnya untuk membaca shalawat dan diterangkan kebaikan, fadilah dan faedah dari membaca shalawat.
2)      Shalawat merupakan amalan (Sunnah dalam Islam) yang mutlak diterima oleh Allah swt. Mutlak diterima, artinya tanpa ada persyaratan-persyaratan tertentu seperti pada amalan-amalan sunnah lain. Sabda Rasulullah saw. : "Diperlihatkan  kepadaku semua amal-amal Umatku, maka kudapati dari amal-amal tersebut ada yang diterima dan ada yang ditolak terkecuali doa shalawat kepalaku" (Sa'adatud Darsini Hal. 33).
3)      Shalawat sudah termasuk dzikir kepada Allah disamping dzikir atau ingat kepada Nabi saw.
4)      Shalawat berfungsi sebagai istighfar mohon ampunan kepada Allah.
5)      Shalawat juga berfungsi sebagai alat berkomunikasi kepada Rasuulullah saw.
6)      Shalawat merupakan satu-satunya amalan yang diberi balasan rahmat dari Allah sepuluh kali lipat.
b.      Peranan Shalawat
Shalawat sangat berperan untuk memperbaiki rohani manusia, dimana kita dipenuhi oleh rasa cinta kepada Baginda Rasulullah saw. dan terus bersyukur kepadaNya telah menakdirkan kita sebagai manusia yang beruntung menjadi umat Rasulullah saw. Beberapa peranan shalawat bagi kebutuhan rohani manusia sebagai berikut.
1)      Membersihkan hati dari kotoran hati yang sudah berkarat.
2)      Shalawat berperan sebagai pelepas dan pembuka jalan keluar dari kesulitan.
3)      Guru dan Sanad di dalam shalawat adalah shoohibus-shalawat (yakni Rasuulullah saw. sendiri). Berbeda dengan amalan selain shalawat dari bermacam-macam dzikir, maka di dalam dzikir haruslah ada Guru Mursyid yang 'Arif Billah.
4)      Menjadi sebab diterimanya doa-doa kepada Allah swt.
5)      Pembacanya diangkat derajatnya sepuluh derajat.
6)      Mendekatkan pembacanya dengan Nabi Muhammad saw.
7)      Mengangkat derajat pembacanya sehingga mempunyai kedudukan yang dekat dengan Rasuulullah saw.
8)      Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. akan menjadi cahaya penerang dalam perjalanan di shiraatal mustaqiim.
9)      Menghasilkan kemuliaan yang besar bagi pembacanya pada saat menghadapi sakaratul maut karena dihadiri oleh Rasuulullah saw. : "Barang siapa keadaan ketika hidupnya memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi shollalloohu 'alaihi wasallam, maka ia berhasil memperoleh kemuliaan/ kehormatan yang besar oleh karena Rosuululloh shollalloohu 'alaihi wasallam hadir di hadapannya ketika ia menghadapi sakarotul maut". (Sa'adatud-Daarain hal 517).
10)   Tercetaknya pribadi Rasulullah saw. dalam hati umat yang membaca shalawat :
"Setengah dari pada faedah membaca shalawat paling besar adalah tercetaknya shurah (pribadi) Rosulullah saw. di dalam hati si pembaca shalawat". (Sa'adatud Daroini Hal. 106).

7.      Kerugian bagi yang tidak membaca shalawat
Kita mengingat kembali begitu banyak perbuatan sia-sia yang telah kita lakukan semasa hidup. Seperti mencintai seorang lelaki/perempuan tanpa dilandasi cinta kepada Allah dan RasulNya. Banyak airmata yang telah terbuang percuma untuk manusia yang belum tentu mencintai Tuhannya. Hentikan untuk memikirkan cinta palsu yang berujung harapan palsu. Berikan cinta murni kita kepada Sang pemberi cinta yaitu Allah swt.    
Kita telah mengetahui begitu banyak faedah bershalawat kepada Nabi Muhammad saw. diantaranya mendapat syafaat di hari akhir. Seluruh umat Rasulullah saw. pun dijanjikan tinggal di surga bersama Rasulullah saw. Maka dari itu tak ada keraguan lagi untuk mencintai dan meneladani manusia termulia kekasih Allah swt., Nabi besar kita Muhammad saw.
Berdasarkan kajian dalam Al-Quran dan hadist-hadist yang telah diriwayatkan, kerugian bagi orang yang meninggalkan shalawat, diantaranya (a) Dijauhkan dari rahmat Allah swt; (b) Salah langkah dan merugi; (c) Keras hati; (d) Tidak akan mendapat syafaat di hari kehancuran; (e) Tidak akan melihat pancaran cahaya Rasulullah saw. di akhirat.


DAFTAR PUSTAKA
Buku

Assegaf, Habib Abdullah. Dani Indriya R. 2009. Mukjizat Shalawat. Jakarta : Qultum Media.
Mubarak, Abu A. bin Mahfudh. 2007. Fadhilah Shalawat kepada Nabi SAW Menurut Al-Quran dan As-sunnah. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. The Road To Muhammad. Bandung : Penerbit Mizan.
Salim, Ibnu Muhammad. 2008. Keajaiban Shalawat. Jakarta : Penerbit Hikmah.
Sudarmojo, Agus Haryo. 2013. Benarkah Adam Manusia Pertama. Yogyakarta : Penerbit Bunyan.

Internet

Putrofajar, Sukijo. 2013. Kedudukan Fungsi dan Peranan Sholawat Bagi Kehidupan Ummat. (http://skjsukijo.blogspot.com/2013/03/kedudukan-fungsi-dan-peranan-sholawat.html, diakses pada tanggal 1 Oktober 2014).
Rabbani, Isyraq. 2013. Hikmah Shalawat Atas Nabi Muhammad SAW. (http://isyraqrabbani.blogspot.com/2013/01/hikmah-shalawat-atas-nabi-muhammad-saw1.html, diakses pada tanggal 1 Oktober 2014).
Wikipedia. Selawat. Diperoleh 10 Oktober 2010, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Selawat
Wikipedia. Ibadat. Diperoleh 10 Oktober 2010, dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ibadat

No comments:

Post a Comment

Kegiatan Pengembangan Pendidikan Karakter untuk Anak

Membangun Karakter untuk Anak-Anak— Mengajar anak-anak untuk memiliki moral dan nilai yang baik memang sulit, tetapi ini mungkin salah satu ...