PEMBAHASAN
A. TINJAUAN
TEORITIS
1.
Rohani
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia Rohani memiliki arti roh. Rohani merupakan jiwa yang tinggal dalam
tubuh manusia yang membuat manusia dapat menentukan mana yang baik dan buruk.
2.
Ibadah
Ibadat adalah
sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Dalam terminologi bahasa Indonesia
sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini
meimiliki arti:
a.
Perbuatan atau penyataan bakti terhadap
Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
b.
Segala usaha lahir dan batin yang sesuai
perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
c.
Upacara yang berhubungan dengan agama.
3.
Shalawat
Shalawat
adalah bentuk jamak dari kata salat yang berarti doa atau seruan kepada Allah.
Membaca shalawat untuk Nabi, memiliki maksud mendoakan atau memohonkan berkah
kepada Allah swt. untuk Nabi dengan ucapan, pernyataan serta pengharapan,
semoga beliau (Nabi) sejahtera (beruntung, tak kurang suatu apapun, keadaannya
tetap baik dan sehat).
4.
Isra Mi’raj
Isra Mikraj (Al-Isra’
wal-Mi‘raj) adalah bagian kedua dari perjalanan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu
peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat
perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
B.
PEMBAHASAN
1. Mencintai Nabi muhammad
saw
baginda Rasulullah saw. adalah manusia teramat mulia di
jagat raya ini, Allah swt. telah menjanjikan surga padanya sebagai tempat
perlindungan kelak. Tutur katanya,
kepribadian dan perilakunya adalah Al-Quran. Namun beliau juga sama
seperti halnya manusia biasa, beliau pernah tertawa, marah, resah hingga
menangis. Rasulullah pun sering dihantui rasa takut jika mengingat umatnya yang
akan menemui neraka terlebih dahulu sebelum memasuki kehidupan abadi di surga.
Cinta adalah
perasaan yang ingin membagi hal spesial atau sebuah perasaan kasih sayang
terhadap objek lain yang sangat mengacu kepada pengorbanan diri. Masa kecil
Rasulullah saw. telah dihadapkan oleh berbagai penderitaan. Banyak orang kafir
Quraisy membencinya namun tak sedikit orang yang begitu mencintainya. Rasa
cinta Rasulullah saw. yang teramat besar kepada Allah SWT Sang Pencipta Alam
Semesta, membuatnya begitu mencintai pula seluruh umatnya.
Cinta Rasulullah
tak memiliki alasan, cinta itu tulus karena Allah dan beliau berani
mengorbankan dirinya demi menyelamatkan umat. Dia setiap doanya beliau selalu
memohon ampunan untuk umatnya dan meminta agar seluruh umatnya dapat tinggal
bersamanya di surga. Tetesan air mata menjadi bukti bahwa beliau teramat
mencintai umatnya.
Siti Aisyah ra.
berkata: "Barangsiapa cinta kepada Allah Ta'ala, maka dia banyak
menyebutnya dan buahnya ialah Allah akan mengingat dia, juga memberi rahmat dan
ampunan kepadanya, serta memasukannya ke surga bersama para Nabi dan para wali.
Dan Allah memberi kehormatan pula kepadanya dengan melihat keindahan-Nya. Dan
barang siapa cinta kepada Nabi saw., maka hendaklah ia banyak membaca selawat
untuk Nabi saw., dan buahnya ialah ia akan mendapat syafaat dan akan bersama
beliau di surga."
“Dan tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-anbiya [21]:
107)
“Dan kami tidak
mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.” (QS Saba [34] :28)
“Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapa dari seorang laki-laki di antara kamu, melainkan dia
adalah rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan Allah Maha mengetahui segal seuatu.” (QS Al-Ahzab
[33]:40)
Pernyataan ketiga firman Allah Swt. dalam
Al-Quran paling telak membedakannya dengan kitab Zabur, Taurat dan Injil
ataupun kitab lainnya yang diturunkan hanya untuk suatu kaum atau kelompok
manusia saja.
Begitu pula utusan-Nya, Nabi Muhammad
Saw. Beliau diutus bukan hanya untuk satu kaum saja ataupun suatu umat manusia
saja. Namun, beliau menjadi rahmat bagi semesta alam, yakni seluruh isi alam
jagat raya: bintang, gugusan bintang, matahari, bulan, planet, sekaligus
seluruh makhluk hidup penghuninya.
Selain dalam pernyataan Nabi Muhammad
Saw. sendiri, hal itu juga ada dalam hadis bukhari vol.1., kitab shalat bab 56
hadis no 429 dan firman Allah Swt. sebagai berikut.
“Semua rasul yang di utus sebelumku
hanya berlaku untuk umat/bangsanya saja, tetapi aku di utus untuk semua umat
manusia”
“Dan tiadalah kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya
[21]:107)
Nabi
Muhammad Saw. di disebut dalam kitab-kitab sebelumnya, membuktikan bahwa memang
kehadirannya di tunggu tidak hanya oleh umat manusia di planet bumi ini, tetapi
oleh seluruh semesta alam.
Mari
kita simak cerita sebelum Nabi Muhammad saw. melakukan perjalanan isra
mi’raj, yaitu perjalanan cahaya dari Masjidil-Haram ke Masjidil aqsha
berlanjut ke didrathul-Mutaha. Dikisahkan bagaimana kagetnya para malaikat
ketika diminta untuk menjemputnya dan bagaimana makhluk-makhluk lain
merindukannya.
Allah
memerintahkan kepada Jibril untuk turun ke bumi bersama 70 ribu malaikat kepada
Nabi Muhammad dan siap sedia di depan pintu:
“Temani ia ke
hadirat-Ku. dan kau, mikail, ambil pengetahuan tersembunyi dan turun bersama 70
ribu malaikat dan siap sedia di depan pintu kamar tidurnya. Kau, Israfil, dan
kau, Izrail, lakukan seperti yang ku perintahkan kepada Jibril dan Mikail.”
Lalu,
Dia berfirman kepada Jibril, “Perterang cahaya bulan dan cahaya matahari.
Perterang cahaya bintang gemintang dengan cahaya bulan.”
Jibril bertanya, “ Ya,
Allah sudahkah hari kebangkitan datang?”
Allah,
menjawab, “Tidak, tetapi malam ini kita akan memanggil kehadirat-Ku nabi
itu. Rasul terakhir yang datang setelah Isa dan mnyingkap kepadanya sebuah
rahasia mengenai Aku.”
Jibril bertanya
lagi, “Ya, Allah apa rahasian itu?”
Allah
menjawab, “Hai Jibril rahasia raja tidak bisa di ungkap kepada hamba. Pergi
dengan perintah-Ku dan jangan bertanya
lagi.”
Jibril
mulai turun dan membawa pesan surgawi. Seluruh malaikat menemaninya seperti
diperintahkan oleh Allah sehingga mereka mencapai pintu Sang Nabi.
Ketika
tiba, mereka berkata “Bangunlah, Tuhanku, dan siapkanlah dirimu! naiki
punggung burak, makhluk surgawi yang akan membawa dalam perjalanan menuju Tuhan
yang Mahakuasa melewati negeri malaikat.”
Ketika
Allah memerintahkan Jibril untuk membawa serta burak kepada Nabi untuk di
kendarai, ia pergi ke surga burak dan ia menemukan 40 juta burak. Setiap burak
memiliki mahkota di keningnya bertuliskan kata-kata, Tidak ada Tuhan selain
Allah dan Muhammad utusan Allah. Dibawahnya tertulis, percaya kepada-Ku, kepada
malaikat-Ku, kepada kitab suci-Ku, dan kepada rasul-Ku.
Jibril
melihat di antara mereka ada seekor burak yang memisahkan diri dan mendekam
sendirian seraya menangis Jibril datang kepadanya dan bertanya mengapa ia
berbuat begitu.
Burak
menjawab, “Aku mendengar nama Muhammad 40 ribu tahun yang lalu dan rinduku
kepadanya menghalangiku dari makan dan minum.”
Lalu,
Jibril memilih burak itu dan mengambilnya. Kecepatan burak bergantung kepada
rupanya. kakinya menjangkau sejauh matanya mampu melihat.
Jibril
berkata, “Ya, Rasul, malam ini adalah milikmu, giliranmu sudah tiba untuk
menyinari langit dunia. Kau adalah matahari pengetahuan kuno dan masa kini. Kau
cahaya bulan bagi keindahan dunia. kebahagiaan dunia dan perhiasan negeri
manusia dan malaikat. Kau piala cinta dari sungai susu dan masu. Sungai yang
melimpah-limpang di surga yang meluah menanti-nantikan melihatmu. Wahai
keriangan semua makhluk, wahai kebanggaan surga, meja-meja telah siap sedia dan
tempat0tempat di surga sudah menunggu kedatanganmu.”
“Hai
Jibril,” seru Nabi “Apakah kau datang dengan sebuah pesan dari Tuhanmu
yang akanmenyampaikan kepadaku sebuah rahasia.”
“Apa
yang akan dilakukan Allah Yang Maha Pengasih kepadaku.?”
“Ia
ingin menaburimu dengan kasih sayang-Nya, juga seluruh manusia yang menerimamu.”
“Beri
aku kesempatan untuk mempersiapkan diri?”
“Aku
bawakan kau air dari surga da selembar serban wahyu yang tertulis, Muhammad
pesuruh Allah, Muhamad Rasul Allah, Muhammad kekasih Allah, Muhammad kawan
Allah.”
“Ya,
Jibril, ceritakan lagi tentang serban itu?”
“Allah
telah menciptakan sehelai serban dari cahaya-Nya. Dia mempercayakan-nya kepada
ridwan, malaikat penjaga surga. Malam ini ketika perintah datang untuk
kunjunganmu, Ridwan mengambil serban itu dari surga dan 4.000 malaikat berkata
bersamaan:
‘Ya
Tuhan kami, kau telah memerintahkan sejak waktu yang sudah lama sekali untuk
memuji pemilik serban ini. Berilah kami kehormatan malam ini dengan melihat
rupanya dan izinkan kami untuk berjalan di depannya.’
“Allah
mengabulkan apa yang mereka minta. Lalu, Allah memerintahkan Aku, Jibril, untuk
memberikan kepada Mikail, sebuah guci yang berharga yang berisi air suci
Salsabil. Mikail memberikannya kepada Izrail. Izrail memberikannya kepada
Israfil, lalu Israfil memberikan kepada Ridwan, dan Ridwan mengirimkan air itu
di lain waktu ke sungai tertinggi (Jannat Al-firdaus), tempat seluruh
malaikat-perawan cantik membasuh wajahnya dengan air itu dan bersinar lebih
terang lagi. Lalu mereka mengirim kembali air itu kepadaku dan aku
memberikannya kepadamu.”
Nabi
mandi dengan air surga itu. sesegera air itu menyentuh tubuh mulianya dia
terliputi oleh pakaian dari sinar kemalaikatan yang lembut. Jibril memberiknnya
burak untuk dikendarai.
Akan
tetapi sang burak berhenti dan bertanya kepada Jibril “Inikah Nabi Muhammad
yang di undang ke Tuhan kita?”
Jibril
menjawab “Ya.”
Burak
bertanya, “Diakah pemilik kolam berkah di surga?”
Jibril
menjawab “Ya.”
Burak
bertanya, “Diakah pemimpin syafaat di hari kiamat?”
Jibril
menjawab “Ya.”
Saat
itu, burak kemudian mencair seperti salju mencair di bawah cahaya matahari.
Ia
bersujud dan berkata kepada Nabi, “Hai kebanggaan seluruh makhluk, kendarai
aku, tetapi aku punya satu permintaan buatmu., janganlupakan aku pada hari
pemberian syafaat nanti.”
Ketika
mulai menaikinya, sang Nabi menangis, Jibril bertanya, “Ya, Rasul, mengapa
engkau menangis?”
Nabi
menjawab, “Aku teringat manusia. Apakah mereka akan mengendarai ini di Hari
pembalasan seperti sekarang aku mengendarai burak dan pergi ke tempat yang amat
menyenangkan di surga.”
Jibril
berkata, “Ya, Sesungguhnya, kita akan di bangkitkan sebagai orang bertakwa
dalam utusan para pengendara.”
“(Ingatlah) hari (ketika) kami mengumpulkan
orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang
terhormat.” (QS Maryam [19]:85)
Nabi
merasa bahagia waktu itu. Dia mengendarai burak. Jibril memegang tali kekang sementara
Mikail memegang pelana. Israfil memegang kain pelana, burak bergerak di angkasa
hingga dalam sekejap mata mereka sampai ke sebuah tempat yang di tunjukan untuk
mereka sebagai pemberhentian pertama di tengah gurun.
Jibril
berkata, “Muhmmad, turun dan berdoalah kepada Allah di tempat ini.”
Nabi
menjawab, “Tempat apa ini.?”
Jibril
menjawab, “Ini tempat dimana kau akan hijrah dan ini menjadi kota keduamu.”
Itulah kota Yatsrib yang tidak jauh dari Mekah. Namanya kemudian berubah
menjadi Madinah.
Selanjutnya,
ketika Nabi berjalan di tempat Isa mengajar, dia memasuki kuil Sulaiman di
Jerusalem. Dia menemukan kuil itu penuh dengan malaikat yang menantikannya.
Setiap malaikat dikuil itu mewakili sekelompok malaikat di surga. Lalu dia
melihat seluruh orang berdiri di lorong. dia bertanya kepada Jibril siapa
mereka.
Jibril
menjawab, “Mereka adalah saudaramu. Di antara para nabi dan malaikat, ini
ada para pemimpin seluruh malaikat di surga.” Lalu, Jibril Adzan dan
setelah itu ia berkata, “Ya, Muhammad, orang paling mulia dalam pandangan
Allah memimpin shalat.”
Nabi
maju ke depan dan memimpin shalat yang telah ditentukan. Seluruh Rasul dan Malaikat
mengikutinya.
Lalu,
Adam berkata, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan aku dengan tangan-Nya
dan memerintahkan seluruh malaikat untuk sujud di depanku dan memilih seluruh
nabi di antara keturunanku.”
Lalu,
Nuh berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengabulkan doaku dan
menyelamatkanku dan rakyatku dari tenggelam dengan pertolongan malaikat dan
memuliakan aku.”
Lalu,
Ibrahim berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah mengambil aku sebagai
kekasih (khalil)-Nya, memberikan aku kerajaan yang luas, memberikan anak
keturunan yang menjadi nabi-nabi dan menyelamatkan aku dari api Namrud dan
membuatnya dingin serta aman buatku.”
Lalu,
Musa berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membicaraka denganku tanpa
perantara, yang memilihku dengan wahyu-Nya, yang menentuka kemenanganku dari
Fir’aun dengan pertolongan malaikat-Nya dan memberi aku Taurat, dan Jibril
mengajarkan aku bagaimana menulis dan memujaku dengan cinta-Nya.”
Daud
berkata, “Segala puji bagi Allah yang telah membukakan kitab Zabur untuku,
mengajarkan aku bagaimana melunakan besi dengan tangan kosong dan segala unsur
lain dan memilihku sebagai utusan-Nya,”
Sulaiman
berkata, “Segala puji bagi Allah yang menciptakan angi, jin, umat manusia,
sebagai umatku, yang mengajarkan aku bahasa burung, yang memberi aku kerajaan
yang tidak pernah diberikan-Nya kepada orang lain sesudahku dan menolongku
dengan seluruh malaikat-nya.”
Isa
berkata, “Segala puji bagi Allah yang mengutus aku sebagai sebuah firman
dari-Nya kepada dunia, mengajarkan aku Taurat dan Injil, dan membuat aku
menyembuhkan orang tuli, bisu, lerpa, dan mengijinkan aku untuk menghidupkan
kembali orang yang mati dengan izin-Nya dan menolongku melalui jibril dan
seluruh malaikat-Nya.”
Muhammad
berkata, “Kalian semua memuji Tuhan kalian, aku memuji-Nya yang juga
mengutusku sebagai kasih sayang bagi manusia dan menganugerahkan Al-Quran yang
melegakan dada, menghapu dosaku, meninggalkan aku dan menjadikan umatku dan
seluruh nmanusia sebagai yang terbaik dan menyebutku ‘penyayang dan pengasih.”
Jibril
berkata, “Itulah mengapa Ya, Muhammad, kau adalah rasul terakhir dan kasih
sayang bagi seluruh manusia.”
Lalu,
Nabi melanjutkan perjalanannya. mengendarai burak bersama seluruh malaikat yang
datang menyambut dan menyertainya. Kapan pun dia melintasi jagat yang berbeda
dia menemukan para malaikat jagat tersebut berkumpul menyabut dan menghiasinya
dengan berbagaia pemberian dan perhiasan. Mereka menghiasinya dengan jubah
kesempurnaan dan membuatnya sebagai pemilik berbagai keindahan. Kemudian, Nabi
mendengar suara yang sanngat keras datang dari malaikat utama Israfil dari
selubung kekuatan ketuhanan dnkesempurnaan, kemalaikatan, “Wahai seluruh
firdaus dan surga, wahai para malaikat, wahai gunung-gemunung, pepohonan, laut
dan sungai. Hai, bula, matahari, bintang-gemintang, planet, dan galaksi.
Terjunlah kedalam keindahan dan kesempurnaan Nabi”
“Hai,
malaikat dan bidadari surga, berjalanlah dengan bangga. Wahai makhluk,
bergembiralah malam ini sebab telah datang kehadirat kita junjungan manusia dan
penutup nabi-nabi (khatam Al-anbiya).”
Begitulah
bagian cerita tentang Nabi Muhammad yang akan melakukan perjalanan Isra Mi’raj.
Begitu gagap gempitanya para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya menyambut
rencana perjalanan dan kedatangan beliau.
Subhanallah
.... Allahu Akbar ...Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...
Berikut
firman Allah Swt. yang mengabadikan perjalanan tersebut.
“Maha
suci Allah telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam hari dari
Al-Masjidil-Haram ke Al-Masjidi Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya
agar Kami perlihatkan kepadanya sebagai dari tanda-tanda (kebesaran)Kami.
Sesungguhnya dia adalah Maha Mendengar lagi maha Mengetahui.” (QS Al-Isra
[17]:1)
yat tersebut telah membuktikan sekali lagi bahwa
hanya Nabi Muhammad Saw. satu-satunya manusia yang ketika masih hidup pernah
melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya (berikut jasad fisiknya)
mengarungi alam jagat raya. melintasi bintang dan gugusan bintang, menembus
ruang dan waktu. Selanjutnya, beliau dapat kembali ke dunia dalam kurun waktu
yang sama dengan generasinya ketika berangkat. Ini hanya terpaut ± 4 jam. Hal
ini melawan teori relativitas waktu Albert einstein. Itu semua memperlihatkan
sebagai tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah Swt.
Maka dari itu tak ada alasan untuk tidak mencintai Baginda
Rasulullah. Beliaulah yang mengenalkan dan mengajari kepada kita apa definisi
sesungguhnya dari cinta sejati. Cinta tak ubahnya harus diberikan kepada Sang
Pencipta kita Allah swt. dan kekasihnya Nabi Muhammad saw.
2. membaca shalawat berarti Mengucap Salam Kepada Rasulullah
Shalawat menjadi sarana
bagi seluruh Hamba Allah untuk berkomunikasi denganNya dan Rasulullah disamping
ibadah yang lain. Sebagai umatnya, patutlah kita memberikan penghormatan setiap
saat kepada Baginda Nabi dengan penuh keikhlasan. Ingatlah begitu besar kasih
sayangnya kepada kita, di akhir usianya pun beliau masih memikirkan bagaimana
nasib umatnya jika beliau wafat. Hati beliau laksana berlian dari surga.
Allah SWT
memberi akan salam kepada setiap orang yang memberi salam kepada Nabi saw.
sebagaimana beliau bersabda : “Aku berjumpa Jibril, maka dia berkata :
‘Sesungguhnya aku memberi kabar gembira kepadamu bahwa sesungguhnya Allah
Ta’ala telah berfirman: ‘Barangsiapa memberi salam kepadamu, maka Aku memberi
salam kepadanya dan barang siapa membaca shalawat untukmu, maka Aku membaca slhawat
untuknya’.”
Mengucap
salam kepada Nabi saw., lebih utama dari pada memerdekakan budak. Abu Bakar
Ash-Shiddiq r.a. berkata : “Membaca shalawat untuk Nabi itu bisa
menghapuskan dosa-dosa, seperti air dingin memadamkan api, dan salam kepada
Nabi itu lebih utama dari pada memerdekakan budak”. Nabi saw., bersabda :
“Barangsiapa membaca selawat untuk ku satu kali, maka dia menjadi tidak berdosa
walaupun sebesar atom dan biji sawi.”
Yang membaca salam untuk Nabi 100 kali setiap hari,
akan dikabulkan oleh Allah 100 hajat. 30 diberikan di dunia dan 70 diberikan di
akherat. Nabi saw bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempunyai tujuh
puluh malaikat yang selalu berjalan di muka bumi serta menyampaikan kepadaku
salam dari umatku. Maka, apabila ada seseorang dari umatku membaca selawat
untukku seratus kali dalam sehari, maka Allah Ta’ala akan akan mengabulkan
seratus macam hajatnya, tujuh puluh diberikan diakherat dan tiga puluh di
dunia.”
3. Makna Shalawat Allah, Malaikat, dan Manusia Kepada
Rasulullah
Dalam
Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 56 menjelaskan bagaimana keagungan dan kemuliaan
Nabi Muhammad saw. di antara seluruh makhluk yang ada di ‘Arsy, langit,
bumi dan alam semesta. Begitu agungnya sehingga Allah yang menciptakannya
beserta para malaikat memujinya dan selalu bershalawat untuknya. Oleh karena
itu, bila Allah saja membaca shalawat maka manusia, terutama orang-orang yang
beriman harus ikut memuji dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Dalam Al-Qur’an Allah Swt. Berfirman tentang shalawat
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi, wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu kepada Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab, ayat : 56).
Dalam penafsiran ayat di atas para imam menjelaskan
diantaranya hadist dari Imam Kadhim tentang makna shalawat Allah, Malaikat dan
orang Mukmin. Yaitu beliau berkata: “Shalawat dari Tuhan adalah rahmat,
shalawat dari malaikat adalah kesucian, pujian atas Nabi Saw. dan shalawat dari
manusia adalah doa”. Kemudian hadist dari Imam Shadiq berkata : ”Pujilah
Nabi Saw dan sampaikan salam artinya adalah ikutilah perkataan Nabi Saw.” Dalam
hadist tersebut dijelaskan apa arti shalawat yang dilakukan Allah swt. dan MalaikatNya
serta dari orang-orang mukmin.
4.
Hakikat dan Keutamaan
Bershalawat Atas Nabi Muhammad Saw
Allah swt. mengajak hamba-hamba-Nya untuk bershalawat
atas Nabi Muhammad saw. tentu bukan tanpa manfaat dan hikmah. Khususnya bagi
mereka yang membacanya. Beberapa keutamaan
bershalawat diantaranya: (1) Mendapat syafa‘at al-‘uzma Nabi Muhammad saw.
di hari kiamat nanti pada saat kebangkitan di saat seluruh umat manusia
berusaha mencari pertolongan demi keselamatan diri mereka. (2) Membaca shalawat
selain bernilai ibadah, juga termasuk salah satu cara menghormati dan
memuliakan nabi. Namun, membaca shalawat saja tidaklah cukup dan bahkan tidak
akan mendapatkan syafaat jika beliau tidak dijadikan teladan dalam kehidupan,
mematuhi segala perintah dan ajarannya, serta meninggalkan segala larangan dan
perkara yang dibencinya. Apabila hal itu tidak dilaksanakan, maka bukan syafaat
dan surga yang di dapat, akan tetapi neraka dan murka Allah sebab ini termasuk
perbuatan yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan “Sesungguhnya
orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya,. Allah akan melaknatnya di
dunia dan di akhirat serta menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan
orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan
yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa
yang nyata”. (QS. al-Ahzab: 57 – 58). (3) Malaikat akan selalu bersamanya.
Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya para malaikat melewati majelis
dzikir shalawat lalu para malaikat berhenti di atas kepala mereka, dan para
malaikat menangis karena tangisan mereka
dan mengaminkan doa-doa mereka sampai Nabi Saw mengatakan; ”Allah Swt
berfirman bagi mereka: Aku menyaksikan kalian sesungguhnya Aku mengampuni
mereka.”
Begitu menakutkan ancaman Allah kepada hambaNya yang
tidak bershalawat. Kita akan mempertanggung jawabkan segala amalan yang
dilakukan dengan menggunakan seluruh anggota tubuh kita termasuk digunakan
untuk apa mulut ini selama hidup di dunia. Seringkah kita menggunakannya untuk
berdzikir dan bershalawat? Ataukah sebaliknya, digunakan untuk bermaksiat? Berikut
adalah beberapa manfaat shalawat antara lain:
a. Shalawat
akan menghilangkan nifak
Imam Ja’far Shadiq as menukil dari
Rasulullah saw. : “Ucapkanlah shalawat kepadaku dengan suara keras karena
sesungguhnya hal itu akan menghilangkan nifaq.”
b. Syarat
dikabulkannya doa
Dari Imam Ali as: “Semua do’a itu
terhalang sampai diucapkan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.”
Dari Imam Shadiq as berkata: “Barangsiapa
yang memiliki permohonan kepada Allah Swt kemudian memulai dengan mengucapkan shalawat
kepada Muhammad dan keluarganya, kemudian memohon kepada Allah Swt dan menutup
dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, sesungguhnya Allah Swt lebih
mulia untuk menerima dua do’a diawal dan akhir tanpa mengabulkan do’a yang di
tengah, dan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya itu menghilangkan
penghalang tidak dikabulkannya do’a.”
c. Menghilangkan
kerugian di hari kiamat
Dari Imam Shadiq as, berkata: “Tiada
di setiap majelis yang di dalamnya tidak mengingat Allah Swt dan tidak
mengingat nama kami kecuali majelis itu menjadi sia-sia pada hari kiamat kelak.”
d. Amalan
yang paling baik di alam barzah dan di hari kiamat
Dari Abu Alqamah mengatakan: “Pernah
Rasulullah Saw setelah shalat subuh menghadap pada kami, lalu bersabda: “wahai
para sahabatku, malam ini aku bermimpi melihat pamanku hamzah bin abdul
Muttalib dan saudaraku Ja’far bin abu Thalib. Aku mendekati mereka dan
bertanya: “Demi ayah dan ibuku, amalan apa yang paling baik yang kalian temui?”
Mereka berdua berkata: “Demi ayah dan ibu kami, kami mendapati bahwa amalan
yang paling baik adalah beshalawat padamu, menginfakkan harta dan mencintai Ali
bin Abi Thalib”.
e. Shalawat
adalah dzikir pada Allah swt.
Imam Ridha as ditanya mengenai tafsir
firman Allah Swt “Wa dzakarasma Rabbihi fashalla” dan dia menyebut nama
Tuhannya dan berdo’a, Imam as berkata: “Ketika disebut nama Tuhan hendaklah
bershalawat.”
f.
Menjadi tamu Nabi saw. di surga
Rasulullah Saw bersabda: “Orang
yang pertama kali memakai pakaian kebesaran pada hari kiamat adalah kakekku
Ibrahim as dan duduk di sebelah kanan Arasy, setelah itu aku dipakaikan pakaian
kebesaran, kemudian Amirul Mukminin Ali bin abi Thalib as berdiri di hadapanku
lalu seluruh umat berdiri di belakangku dengan perbedaan derajat mereka,
barangsiapa membaca shalawat sepuluh kali setelah selesai mengerjakan shalat
lima waktu dan mengirimkan shalawat kepadaku dan keluargaku maka dia berada di
dekatku, dia melihatku dan aku melihatnya. Dan wajahnya bersinar seperti malam
ke empat belas.”
g. Shalawat
dan penderitaan syaithan
Pada suatu hari Rasulullah Saw
melewati sebuah jalan. Dia melihat syetan dalam keadaan sangat lemah dan kurus.
Beliau bertanya padanya : “Mengapa engkau seperti demikian?” Syetan
berkata :”Ya Rasulullah, aku menderita karena umatmu dan sangat
menyusahkanku.” Rasulullah Saw bertanya: “Apa yang telah dilakukan
umatku kepadamu?” dia berkata: “Ya Rasulullah, umatmu terdiri dari enam
golongan, dan aku tidak memiliki kekuatan untuk melihat mereka. Yang pertama
adalah ketika mereka bertemu mereka saling mengucapkan salam, kedua mereka
saling berjabat tangan, ketiga ketika mereka hendak mengerjakan suatu pekerjaan
mereka mengucapkan Insya Allah, keempat adalah mereka selalu memohon ampun atas
dosa mereka, kelima adalah ketika mendengar nama engkau disebut mereka
mengucapkan shalawat dan keenam adalah setiap memulai mengerjakan sesuatu
mereka mengucapkan “Bismillahir Rahmânir Rahîm".
5.
Tata Cara
Bershalawat
Shalawat dapat
dilakukan kapan saja dan dimana saja, bahkan bagi seorang wanita yang sedang
berhalangan pun dapat melakukan shalawat. Meskipun demikian sebaiknya dalam
bershalawat mengikuti tata cara dan adabnya, diantaranya: (a) Membaca harus
disertai dengan rasa cinta dan ikhlas mengharapkan rahmat dan ridha-Nya. Selain
itu, harus disertai dengan rasa bahwa ini sebagai buktipenghormatan kita kepada
baginda Rasulullah saw. (b) Disunnahkan membaca pada waktu-waktu yang mulia,
misalnya memperbanyak shalawat pada malam dan hari Jumat. (c) Bershalawatlah di
tempat yang suci, baik itu masjid atau rumah, yang terpenting tempat tersebut
bersih dan terhindar dari najis. (d) Sangat diutamakan ketika membaca shalawat
telah memiliki whudu dan berkonsentrasilah saat bershalawat, baik pula
menggunakan tasbih. (e) Bershalawatlah secara terus menerus dan
berkesinambungan, karena Maha Suci Allah dan Para MalaikatNya pula bershalawat
untuk Rasulullah saw.
6.
KEDUDUKAN, FUNGSI DAN PERANAN
SHALAWAT BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Begitu hebat dan pentingnya shalawat untuk
menjernihkan hati bagi pembinaan
keselamatan dan kesejahteraan serta kebahagiaan hidup lahir batin, jasmani dan
rohani di dunia dan di akhirat, telah kita peroleh kesimpulan yang jelas bahwa
membaca Shalawat bagi Nabi Muhammad saw. merupakan upaya positif bagi
kejernihan hati, ketenangan batin dan ketentraman jiwa. Shalawat berfungsi pula
sebagai suplemen dan makanan bagi rohani manusia. Untuk pandangan tentang
fungsi, kedudukan dan peranan shalawat bagi kehidupan dikelompokan sebagai
berikut.
a. Kedudukan
dan Fungsi Shalawat
Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. adalah
satu-satunya amalan yang dilakukan oleh Allah sendiri dan para Malaikah-Nya,
disamping memerintahkan kepada para hambaNya yang mukmin untuk melakukannya.
Shalawat Allah kepada Rasulullah
berupa penambahan rahmat dan kemuliaan disisiNya. Sedangkan shalawat kepada
selain Nabi saw. berupa rahmat dan ampunan. Adapun shalawatnya Malaikat kepada
Nabi saw. berupa doa permohonan rahmat dan ta'dhim
(kemuliaan). Sedangkan shalawatnya Malaikat kepada selain Nabi saw. adalah doa
permohonan rahmat dan maghfirah (ampunan) bagi yang bersangkutan.
Shalawat dari umat berupa
penghormatan, ikroman, ta'dhiiman
wa mahabbatan dan permohonan rahmat kebesaran/kemuliaan bagi Nabi Muhammad
saw.
1)
Perintah Allah tersebut direalisir oleh
Nabi Muhammad saw. dengan berbagai sabda Hadits yang juga tegas memerintahkan
umatnya untuk membaca shalawat dan diterangkan kebaikan, fadilah dan faedah dari
membaca shalawat.
2)
Shalawat merupakan amalan (Sunnah dalam
Islam) yang mutlak diterima oleh Allah swt. Mutlak diterima, artinya tanpa ada
persyaratan-persyaratan tertentu seperti pada amalan-amalan sunnah lain. Sabda Rasulullah
saw. : "Diperlihatkan kepadaku
semua amal-amal Umatku, maka kudapati dari amal-amal tersebut ada yang diterima
dan ada yang ditolak terkecuali doa shalawat kepalaku" (Sa'adatud
Darsini Hal. 33).
3)
Shalawat sudah termasuk dzikir kepada Allah
disamping dzikir atau ingat kepada Nabi saw.
4)
Shalawat berfungsi sebagai istighfar mohon
ampunan kepada Allah.
5)
Shalawat juga berfungsi sebagai alat
berkomunikasi kepada Rasuulullah saw.
6)
Shalawat merupakan satu-satunya amalan
yang diberi balasan rahmat dari Allah sepuluh kali lipat.
b.
Peranan Shalawat
Shalawat sangat
berperan untuk memperbaiki rohani manusia, dimana kita dipenuhi oleh rasa cinta
kepada Baginda Rasulullah saw. dan terus bersyukur kepadaNya telah menakdirkan
kita sebagai manusia yang beruntung menjadi umat Rasulullah saw. Beberapa
peranan shalawat bagi kebutuhan rohani manusia sebagai berikut.
1)
Membersihkan hati dari kotoran hati yang
sudah berkarat.
2)
Shalawat berperan sebagai pelepas dan
pembuka jalan keluar dari kesulitan.
3)
Guru dan Sanad di dalam shalawat adalah shoohibus-shalawat
(yakni Rasuulullah saw. sendiri). Berbeda dengan amalan selain shalawat dari
bermacam-macam dzikir, maka di dalam dzikir haruslah ada Guru Mursyid yang 'Arif
Billah.
4)
Menjadi sebab diterimanya doa-doa kepada
Allah swt.
5)
Pembacanya diangkat derajatnya sepuluh derajat.
6)
Mendekatkan pembacanya dengan Nabi Muhammad
saw.
7)
Mengangkat derajat pembacanya sehingga
mempunyai kedudukan yang dekat dengan Rasuulullah saw.
8)
Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. akan
menjadi cahaya penerang dalam perjalanan di shiraatal mustaqiim.
9)
Menghasilkan kemuliaan yang besar
bagi pembacanya pada saat menghadapi sakaratul maut karena dihadiri oleh
Rasuulullah saw. : "Barang siapa keadaan ketika hidupnya memperbanyak
membaca shalawat kepada Nabi shollalloohu 'alaihi wasallam, maka ia berhasil
memperoleh kemuliaan/ kehormatan yang besar oleh karena Rosuululloh
shollalloohu 'alaihi wasallam hadir di hadapannya ketika ia menghadapi
sakarotul maut". (Sa'adatud-Daarain hal 517).
10)
Tercetaknya pribadi Rasulullah saw. dalam hati
umat yang membaca shalawat :
"Setengah
dari pada faedah membaca shalawat paling besar adalah tercetaknya shurah
(pribadi) Rosulullah saw. di dalam hati si pembaca shalawat".
(Sa'adatud Daroini Hal. 106).
7. Kerugian bagi yang tidak membaca shalawat
Kita mengingat
kembali begitu banyak perbuatan sia-sia yang telah kita lakukan semasa hidup.
Seperti mencintai seorang lelaki/perempuan tanpa dilandasi cinta kepada Allah
dan RasulNya. Banyak airmata yang telah terbuang percuma untuk manusia yang
belum tentu mencintai Tuhannya. Hentikan untuk memikirkan cinta palsu yang
berujung harapan palsu. Berikan cinta murni kita kepada Sang pemberi cinta
yaitu Allah swt.
Kita telah
mengetahui begitu banyak faedah bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.
diantaranya mendapat syafaat di hari akhir. Seluruh umat Rasulullah saw. pun
dijanjikan tinggal di surga bersama Rasulullah saw. Maka dari itu tak ada
keraguan lagi untuk mencintai dan meneladani manusia termulia kekasih Allah
swt., Nabi besar kita Muhammad saw.
Berdasarkan kajian
dalam Al-Quran dan hadist-hadist yang telah diriwayatkan, kerugian bagi orang
yang meninggalkan shalawat, diantaranya (a) Dijauhkan dari rahmat Allah swt;
(b) Salah langkah dan merugi; (c) Keras hati; (d) Tidak akan mendapat syafaat
di hari kehancuran; (e) Tidak akan melihat pancaran cahaya Rasulullah saw. di
akhirat.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Assegaf, Habib Abdullah. Dani Indriya R.
2009. Mukjizat Shalawat. Jakarta : Qultum Media.
Mubarak, Abu A. bin Mahfudh. 2007. Fadhilah
Shalawat kepada Nabi SAW Menurut Al-Quran dan As-sunnah. Jakarta : Pustaka
Imam Asy-Syafi’i.
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. The Road To Muhammad.
Bandung : Penerbit Mizan.
Salim, Ibnu Muhammad. 2008. Keajaiban
Shalawat. Jakarta : Penerbit Hikmah.
Sudarmojo, Agus Haryo. 2013. Benarkah Adam Manusia
Pertama. Yogyakarta : Penerbit Bunyan.
Internet
Putrofajar, Sukijo. 2013. Kedudukan Fungsi dan
Peranan Sholawat Bagi Kehidupan Ummat.
(http://skjsukijo.blogspot.com/2013/03/kedudukan-fungsi-dan-peranan-sholawat.html,
diakses pada tanggal 1 Oktober 2014).
Rabbani, Isyraq. 2013. Hikmah Shalawat Atas Nabi
Muhammad SAW.
(http://isyraqrabbani.blogspot.com/2013/01/hikmah-shalawat-atas-nabi-muhammad-saw1.html,
diakses pada tanggal 1 Oktober 2014).